Tuesday, July 26, 2011

Musik » Harmoni Cinta Daniel Sahuleka Kenang Kota Kelahiran

Harmoni Cinta Daniel Sahuleka Kenang Kota Kelahiran | Daniel Sahuleka
Daniel Sahuleka

Semarang (ANTARA) - Musisi Belanda berdarah Sunda-Maluku, Daniel Sahuleka, menghadirkan harmoni cinta membangkitkan kenangan di kota kelahirannya, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/7) malam, dalam konser bertajuk "Colourfull Night".

Dengan berkalung gitar, Daniel yang mengenakan celana jeans biru berpadu kaos lengan panjang putih terlihat bersahaja, "Halo, selamat malam," katanya membuka konser, disusul lantunan tembang "If I Didn`t" yang mengalun perlahan.

Pada usianya yang sudah berkepala enam, Daniel masih tetap nampak lihai memainkan jemarinya di antara senar-senar gitar, menghasilkan melodi indah mengiringi suara "emasnya" yang khas, hingga memancing gemuruh aplaus dari penonton.

Penyanyi kelahiran Semarang, 6 Desember 1950 itu melanjutkan aksinya dengan "Suns Light", disusul lagu berlirik bahasa Indonesia bertitel "Semarang" yang kian menguatkan kenangannya terhadap kota tempatnya lahir 61 tahun silam.

Suasana konser yang dihelat di Krakatau Grand Ballroom Hotel Horison Semarang itu kian terasa romantis, didukung pencahayaan yang tak terlalu gemerlap membuat penonton makin terlarut dalam setiap bait lagu yang dinyanyikan.

Musisi yang beristrikan Alice Sahuleka itu kembali melantunkan sederet tembang, yakni "The Rain", "Sky its Good to See You Back", "I Adore You", dan "Must You Go Away" yang dibawakannya dengan penuh ekspresi dan menjiwai.

Daniel menyempatkan bercakap sejenak dengan penonton di setiap jeda lagunya dengan suara lirih dan logat Maluku kental bercampur aksen Belanda, "Terima kasih, kamu (penonton, red.) menerimaku dengan baik di tanah kelahiranku".

Bahkan, penyanyi yang sekarang menetap di Kota Winterwijsk, Belanda, itu sempat menyisipkan canda, "Leherku kering, lama-lama menyanyi buat leherku kering, nyanyi itu sebenarnya tidak sehat," katanya disambut tawa penonton.

Kota Semarang, diakui Daniel, memberikan kenangan yang sangat dalam, termasuk Rumah Sakit St. Elisabeth yang menjadi saksi kelahirannya, dan kedatangannya ke Kota Lumpia pertama kali pada 1981 semenjak kepergiannya ke Belanda.

Dalam konsernya, Daniel berkali-kali menyinggung rasa cinta dan kasih sayang yang membuat perbedaan justru terlihat indah, seperti kehidupan orang tuanya yang berbeda keyakinan, Islam dan Kristen, namun saling menghargai dan menghormati.

"Mama (ibu, red.) saya Islam, sedangkan papa Kristen. Mereka saling mencintai dan tetap menghargai kepercayaan masing-masing. Karena itu, saya juga sangat menghargai perbedaan, sampai soal keyakinan yang dianut seseorang," katanya.

Daniel menampilkan setidaknya 13 tembang dalam konsernya itu, termasuk "Ada Lagi Cinta" yang kembali berlirik Indonesia, kemudian "You Make My World so Colourfull" yang menjadi salah satu andalan penyanyi berpenampilan unik itu.

Sebagai tembang pamungkas, dipilih "Dont Sleep Away The Night", salah satu tembang yang membuatnya dikenal luas dan menjadi lagu yang paling ditunggu di konser itu karena langsung disambut dengan koor dari para penonton.

Hampir seluruh tembang yang dinyanyikan Daniel beraroma jazz pop dalam balutan akustik, hanya satu tembang bertajuk "Long Distance Highway" berbalut reggae yang dihadiahkannya pada penonton sebagai tembang penutup konser.

No comments:

Post a Comment