Thursday, July 21, 2011

Nazaruddin, KPK "Perampok"

Wawancara ekslusif stasiun televisi " MetroTv" dengan Terduga Korupsi Wisma Atlet M. Nazaruddin kemarin, cerminan pemberantasan korupsi di era SBY semakin memburuk dan terparah dari masa jabatan presiden Republik Indonesia sebelumnya.

KPK lembaga besutan SBY bukanlah sebagai mesin pemusnah Korupsi efektif malah menularkan cara praktik korupsi yang amat sangat susah untuk diberantas. KPK seakan mengarjarkan praktek korupsi handal dan sulit untuk dideteksi pihak lain, dengan imbalan pembagian jatah dari kejahatan berjamaah itu. vaksin penangkal korupsi ciptaan KPK malah melindungi kepentingan kroni kroni SBY dalam mempertahankan kekuasaanya bukan melindungi kepentingan negara yg selayaknya dipergunakan untuk rakyat miskin yg semakin tahun presentasenya semakin menjauh dari angka nol.

Kinerja KPK dinilai sangat tidak produktif dan terkesan minus dilihat dari nilai akhir dibawah nilai rata rata, input dugaan korupsi di lembaga pemerintahan terselesaikan di bawah nilai minimal produktif dan berjalan dengan tidak efisien dan celakanya penghadang gelar pemberantas pun ikut tertular penyakit mewabah itu.

Menyadur pernyataan M. Nazaruddin dari dunia antah berantah via sambungan telepon mengungkapkan KPK " Perampok" mendekati nilai real dari pernyataan itu. Dan saatnya penegakan hukum terhadap aparat KPK harus segera dilakukan SBY demi kelangsungan pemerintahan yang kondusif dan tentunya SBY juga masih menghendaki tampuk kekuasaanya akan berakhir pada 2014 mendatang. Gelombang ketidakpercayaan publik hari demi hari semakin menjauhkan rapor SBY dari zona harmonis menuju zona kehancuran.

Masih layakkah KPK dilanjutkan operasinya atau sudah saatnya Kepolisian menjadikan Tersangka Seluruh Aparat KPK? Juru Kunci awal ada di tangan M. Nazaruddin pria kelahiran Bangun, Pematang Siantar itu.




freddy pardosi
alumnus fak. ekonomi UPI. YAI Jakarta

No comments:

Post a Comment