Wednesday, September 14, 2011

Proses Pemakaman Utha Diwarnai Isak Tangis

VIVAnews - Penyanyi kawakan Utha Likumahuwa akhirnya menempati peristirahatan terakhirnya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cipaku, Bogor, Jawa Barat. Proses pemakaman Utha yang berlangsung pukul 13.00 WIB, diwarnai isak tangis dari keluarga dan kerabat.

Saat menghadiri pemakaman, Rabu, 14 September 2011, istri Utha, Debby terlihat mengenakan baju dan celana serba putih. Sambil dibopong, ia mengantar Utha ke tempat peristirahatan terakhirnya. Jenazah diberangkatkan pukul 11.30 WIB menuju ke pemakaman. Banyak warga yang ikut berbondong-bondong mengantarkan kepergian Utha untuk terakhir kalinya.

Sebelum dimakamkan, dilakukan senandung puji-pujian. Ketika tanah mulai menutupi peti jenazah,  sang istri juga anak-anak Utha  terlihat menangis seolah tak rela dengan kepergian sang ayah.  Dua karangan bunga yang indah, diletakkan sang istri dan juga adik Utha. Dalam papan nisannya berlambang salib, bertuliskan, “RIP Doa Putra Ebaljohan Likumahuwa”.

Pelantun tembang “Puncak Asmara” yang lahir 1 Agustus 1955 ini menghembuskan nafas terakhirnya 13 September 2011. Utha sempat menjalani operasi penutupan tengkorak kepala pada 8 September lalu. Ia pun sempat menjalani operasi di Riau setelah mengalami stroke dalam sebuah pertunjukan Juli silam.

Utha Likumahuwa adalah satu dari beberapa penyanyi asal Ambon yang sohor tahun 1980-an. Di usianya yang akan menginjak 56 tahun ini, penyanyi jazz tersebut sudah memiliki empat cucu dari anaknya yang pertama, Inne.

Banyak albumnya yang diproduksi tahun 1982 hingga 1996 yang laris di pasaran. Antara lain Dansa suka – suka yang diproduksi 1987, Puncak Asmara tahun 1988 dan Untuk Apa lagi tahun 1990. (eh)

• VIVAnews

No comments:

Post a Comment