Monday, July 25, 2011

Ibas: Saya Bukan Importir Film

VIVAnews – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni dan Budaya, Edhie Baskoro Yudhoyono, membantah tudingan bahwa ia memiliki saham di perusahaan importir film asing, Omega Film. Ibas mengaku kaget mendengar kabar tersebut.

“Berita yang ditujukan kepada saya tidak benar. Saya tidak terlibat dengan Omega Film dari segi apapun, termasuk kepemilikan saham. Dalam permasalahan deadlock impor film asing di Indonesia, saya sebagai penikmat film justru mengharapkan agar permasalahan ini segera selesai. Sesegera mungkin pemerintah, Bea Cukai, dan importir mampu mengakomodir solusi yang menguntungkan semua pihak,” kata Ibas, Senin, 25 Juli 2011.

Dalam Rakornas Partai Demokrat kemarin, Ibas mengklarifikasi bahwa ia sempat membicarakan permasalahan ini dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Yang dibicarakan, kata Ibas, lebih pada harapan Ibas agar penyelesaian permasalahan itu tidak berlarut-larut. Ini berkait posisi Ibas sebagai Wakil Ketua Umum Kadin di mana masalah perfilman masuk ke dalam bidang yang ia koordinasikan.

“Saya berharap agar masalah ini segera menemukan jalan keluar secara win-win agar masyarakat Indonesia mendapat hiburan yang lebih bervariasi, importir film dan pengusaha bioskop bisa mendapat keuntungan yang meningkat, dan pemerintah ikut menikmati hasil positif berupa pajak sesuai dengan yang diharapkan,” kata Ibas yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu.

Sabtu kemarin, Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) mengatakan tiga penyihir Hogwarts, Harry, Ron, dan Harmione akan lebih dulu menyihir pecinta film Tanah Air dalam filmnya berjudul 'Harry Potter and The Deathly Hollows-Part 2'. Importir film, Omega Film, telah menyiapkan 99 kopi film Harry Potter yang rencananya akan tayang pada akhir Juli ini. Saat ini film tersebut telah lulus dari badan sensor Indonesia dan siap untuk diedarkan.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan ijin bagi perusahaan importir baru, 'Omega Film', untuk mengimpor film-film produksi Motion Pictures Association of America (MPAA). MPAA adalah gabungan perusahaan produsen film-film utama Hollywood.

Sebelumnya, terjadi kemelut mengenai bea masuk dan pajak film impor antara pemerintah dan pihak importir. Kesalahan interpretasi mengenai kebijakan pungutan pajak tersebut mengakibatkan dihentikannya impor film-film Hollywood ke Indonesia.

Setelah melalui perundingan antara pemerintah dengan pihak importir, akhirnya disepakati beberapa hal, antara lain tarif bea masuk impor film naik sebesar 100 persen dari tarif lama. Dengan selesainya permasalahan tersebut, kini bioskop siap memutar kembali film-film box office. (kd)

• VIVAnews

No comments:

Post a Comment