VIVAnews - Utha Likumahuwa tak sanggup menahan lelehan air mata saat menerima kunjungan sejumlah pejabat Partai Demokrat seperti Anas Urbaningrum, Ramadan Pohan, dan Tere. Ia sangat terharu menerima limpahan dukungan dari sejumlah kalangan semenjak sakit.
"Saya senang dan saya minta maaf tidak berbicara banyak, harus pelan-pelan," ujar Utha yang terduduk lemas di atas kursi roda, di kediamannya, Ciputat, Tangerang, Banten, Kamis, 25 Agustus 2011.
Dalam balutan kaos biru dan celana training senada, Utha menunjukkan semangatnya saat diajak Anas menyanyikan lagu 'Puncak Asmara'. Lagu karya Oddie Agam yang dirilis pada tahun 1988 ini menjadi salah satu hits yang melambungkan nama Utha sebagai penyanyi andal.
Meski terbata-bata, Utha mengikuti tuntunan anak dan istrinya melagukan tembang tersebut. "Bahasa bisa, ya ya, bisa nyanyi, beribu-ribu terimakasih, tapi susah, doakan agar bisa menyanyi," ujar Utha terbata-bata sembari memperlihatkan lelehan air mata.
Melihat kondisi Utha, Anas terus memberikan sanjungan dan pujian sebagai pelecut semangat. "Bang Utha belum ada pengganti dan tidak ada penggantinya, Bang utha harus hibur kita terus sampai tua," kata Anas yang mengaku sempat menyaksikan Utha tampil di sebuah acara sebelum sakit.
Setelah mengidap diabetes beberapa tahun, Utha mengalami serangan stroke beberapa bulan silam. Ini membuat badannya sebelah kanan lumpuh akibat penyempitan pembuluh darah di otak sebelah kiri. Lantaran otak bagian kiri terus membengkak, ia menjalani operasi pengangkatan tempurung kepala sebelah kiri.
Pengangkatan tempurung itu guna memberi ruang bagi otak kiri yang terus menekan dan berpotensi memecah pembuluh darah. Awal bulan depan, ia kembali menjalani operasi lanjutan untuk mengganti kulit sintetis yang menutup tempurung kepalanya saat ini dengan titanium. Sejak operasi tempurung kepala, kondisi kesehatan Utha terus membaik.
No comments:
Post a Comment