Tuesday, August 16, 2011

SBY Cuma Bisa Janji Untuk Tahun Depan

"PIDATO presiden normatif. Secara prinsip penjelasan presiden mengemukakan keberhasilan pembangunan. Padahal dalam kenyataannya banyak juga kekurangannya. Tapi tidak disebutkan apa kekurangan pemerintah yang harus dibenahi dan direvisi," tandas Wakil Ketua FPAN DPR Viva Yoga Mauladi, usai mendengarkan pidato kenegaraan SBY di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2011).
Pemerintah menyusun program bantuan kepada rakyat miskin ke dalam empat kelompok. Hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah dalam usaha penurunan kemiskinan. Program tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraannya di Gedung DPR RI, Jakarta pada Selasa (16/8).


Berikut petikan pidato SBY:
Program di kelompok pertama ialah bantuan dan perlindungan sosial, berwujud beras murah (raskin), Program Keluarga Harapan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Kedua, dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Kemudian, Pemerintah juga menerapkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Yang keempat, mulai efektif 2012 dan dilaksanakan secara bertahap meliputi sejumlah program, yaitu rumah murah dan sangat murah, kendaraan umum angkutan murah, fasilitas air bersih untuk rakyat, listrik murah dan hemat, peningkatan kehidupan nelayan, dan peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan," jelas Presiden sebagaimana dikutip dalam laman Departemen Keuangan. Pencanangan program untuk rakyat miskin tersebut diharapkan menjadi terobosan yang secara fundamental dapat menurunkan kemiskinan, sekaligus memperkuat ekonomi rakyat.

Program-program pro-rakyat tersebut merupakan salah satu pendekatan yang digunakan pemerintah, dalam upayanya menciptakan kesejahteraan umum, khususnya penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Setiap tahun, pemerintah terus menggulirkan program untuk rakyat miskin, dengan jumlah dan persebaran yang lebih besar. "Kita ingin memastikan, buah pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat," kata Presiden

No comments:

Post a Comment