Thursday, August 18, 2011

Music » Power Slaves Diundang 17-an di Istana Negara

Power Slaves Diundang 17-an di Istana Negara | Power Slaves
Power Slaves

Gara-gara lagu terbarunya berjudul Indonesia, band metal Power Slaves dipanggil ke Istana Negara mengikuti upacara penurunan Sang Saka Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66.

Lagu Indonesia, menurut Heydi (vokalis), ide pembuatannya berawal saat ulang tahun Power Slaves beberapa bulan lalu, sebagai bentuk keprihatinan terhadap keadaan negeri ini. Sebagai musisi, tentunya Power Slaves ingin memberikan sumbangsih melalui lagu.

"Agar Indonesia bisa bangkit. Kita berharap Pak SBY mendengarkan, kita berikan lagu itu sebagai bentuk apresiasi anak muda yang mencintai negaranya, Indonesia bangkit dari rasa tidak percaya diri, lebih bersemangat bekerja, dan selalu kasih karya buat bangsa ini," ucap Heydi saat dihubungi KapanLagi.com® usai mengikuti jamuan resepsi perayaan HUT RI ke-66 di Istana Negara, Rabu (17/8) malam.

Sebuah kebanggaan dirasakan Power Slaves ketika lagunya yang bertema nasionalisme itu diapresiasi oleh pihak Istana Kepresidenan. Mereka mendengarkan lagu itu beberapa hari sebelum 17 Agustus 2011, sebelum mengundang Power Slaves.

"Kita semua kaget mendapat telepon dari pihak Istana, kita diundang untuk menghadiri acara penurunan bendera Merah Putih tadi. Suatu kebanggaan tentunya, karena awalnya lagu kita perdengarkan lagu tersebut ke Pihak Istana dua hari yang lalu," lanjut Heydi.

Namun, Power Slaves bukanlah grup yang mudah berpuas diri. Dengan prestasi yang telah didapat sampai saat ini, mereka ternyata masih punya cita-cita yang lebih tinggi.

"Semoga lagu ini bisa diperdengarkan kepada masyarakat Indonesia, bisa bermanfaat, dan bisa melahirkan lagu-lagu lain yang bertema nasionalisme lagi. Karena bagi kami, kalau sudah diapresiasi rakyat banyak, itu yang merupakan apresiasi tertinggi, karena itu berarti kami telah melakukan sesuatu yang berguna," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment