Saturday, November 27, 2010

GAYUS VS PACQUIAO PUKULAN GAYUS LEBIH KUAT 80 Triliun Dimakan Mafia Pajak Indonesia

GAYUS MAFIA PAJAK BEBAS - Gayus Vs Pacquiao Pukulan Gayus Lebih Kuat Dibanding Pac-Man 80 Triliun Dimakan Mafia Pajak Indonesia. SEKALI Gayus puluhan miliar rupiah tertambunkan! Demikian pelesetan pepatah jadul sekali dayung dua tiga pulau terlampaui yang terpajang di status facebook, seiring munculnya potret Gayus HP Tambunan nyaris di semua media massa. Foto orang mengenakan wig gondrong dan kacamata itu, konon diabadikan wartawan di deretan penonton saat pertandingan tenis profesional internasional berlangsung di kawasan wisata Nusa Dua, Bali, awal November ini. Cek juga Alasan Utama Gayus Ke Bali Ketemu Maria Sharapova Sang Idola dan Pacquiao petinju terbaik dunia Pacman juara tinju 8 kelas berbeda.

Padahal hampir semua pemerhati media tahu, kalau oknum pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang konon berpangkat golongan 3 A tersebut, masih berstatus tahanan yang dititipkan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Mereka mahfum kalau Gayus sedang menghadapi beberapa tuntutan berlapis, yang karena ulahnya beberapa oknum pejabat tinggi ikut terjerat hukum. Sebab, mereka diduga ikut terciprat hasil garukan Gayus yang konon berjumlah ratusan miliar rupiah. Karuan saja, sebagian besar masyarakat yang mengikuti pemberitaan sejak awal ikhwal sepak terjang Gayus bersama komplotannya, jadi ribut.

''Meski sempat menyanggah dan mengatakan dirinya tetap ada di sel tahanan, namun bukti video yang dikantongi wartawan serta pernyataan dua pakar telematika yang membenarkan bahwa foto itu identik, akhirnya Gayus tidak bisa berkutik. Dia mengaku bahwa dirinya dan keluarga benar ada di Nusa Dua menonton pertandingan tenis. Nah, sejak itulah istilah orang mirip Gayus yang sering ditulis atau diucapkan saat memberitakan kepergian mafia pajak itu ke Bali, tidak digunakan lagi. Namanya langsung disebut tanpa embel-embel mirip. Maklum, rakyat kecil harus hati-hati pada hukum! Beda dengan penggede yang memperlakukan hukum semaunya. Sama seperti kasus video porno yang ditonton jutaan pemegang ponsel, yang para aktornya selalu harus disebut mirip Ariel dan mirip Luna. Lucunya, yang diadili baru-baru ini kok bukan orang mirip Ariel, tapi Ariel asli,'' kata Rubag.

''Nah, selentingan bahwa hukum dan keadilan bisa dibeli, bukan lagi omong kosong. Coba ingat kasus Anggodo, yang rekaman percakapannya lewat telepon dengan para petinggi penegak hukum disiarkan MK dan didengar jutaan pemirsa TV di Tanah Air! Mengherankan, pria uzur berperut buncit dan bermata sipit, yang sebenarnya bukan siapa-siapa, namun hebatnya bisa mengatur keputusan hukum di republik yang katanya berdasar hukum ini. Itu cuma lantaran dia punya uang! Dari peristiwa yang mencoreng wibawa dan kredibilitas hamba hukum ini, lahirlah istilah makelar kasus dan mafia hukum yang kian fasih diucapkan masyarakat awam. Lalu kasus kongkalikong antara Gayus dengan ratusan wajib pajak yang rata-rata perusahaan besar, ketika terungkap melahirkan istilah mafia pajak. Agaknya kedua kasus ini seakan mengguncang negeri ini, karena diberitakan media seperti sinetron berseri. Lalu pertanyaanku, benarkah ada mafia di negeri ini dan apakah sebenarnya mafia itu?'' tanya Kudil.

''Mafia tidak ada di sini, orang latah sih banyak! Sudah menjadi kebiasaan di negeri ini, bila seseorang berpengaruh mengucapkan suatu istilah, yang lain ikut meniru meski tidak paham makna kata yang diucapkan. Orang Sicilia akan tertawa mendengar organisasi yang lahir di daerah mereka pada 30 Maret 1282 diumbar secara latah namanya di Indonesia. Mafia awalnya adalah kelompok revolusioner yang secara radikal menentang pendudukan Prancis di Italia. Lalu, mereka mendirikan gerakan di Sicilia bernama Morte Alla Francia, Italia Anela yang disingkat Mafia. Mampuslah Prancis, Italia menangis! demikian konon artinya. Dalam perkembangan selanjutnya, mafia menjadi sindikat atau industri kekerasan dan kriminal, yang anggotanya diikat aturan ketat dan disiplin tinggi serta sangat patuh pada perintah bos tertinggi yang berjulukan capo di tutti capi. Omerta adalah sumpah sakral anggota mafia yang berarti tutup mulut. Larangan yang harus dipatuhi adalah tidak boleh bergaul dengan polisi dan penegak hukum lainnya dan jika dilanggar, nyawalah taruhannya,'' ulas Kondra.

''Wah, kalau begitu Gayus tidak cocok disebut mafia pajak dong! Begitu pula Anggodo kurang pas dijuluki mafia hukum, meski sebutan makelar kasus masih adekwat. Keduanya, kalau melihat tayangan TV, sangat akrab dengan para penegak hukum dari berbagai instansi, kendati tujuan pendekatannya untuk menyuap. Malah Gayus tidak paham Omerta sehingga suka menyanyi alias membeberkan rahasia orang-orang yang diajaknya kongkalikong. Akibatnya, banyak penegak hukum harus berurusan dengan pengadilan akibat pengakuannya. Sial benar nasib para petugas rutan yang harus diseret ke meja hijau, lantaran kepergiannya ke Bali untuk menonton pertandingan tenis terungkap di media. Sebab, dia mengaku telah menyogok ratusan juta rupiah agar bisa keluar-masuk rutan berkali-kali dengan kedok sakit, walau sebenarnya kangen istri dan rumah mewahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara,'' komentar Gustra.

''Sepak terjang Gayus dalam menghadapi setiap tuntutan hukum, seperti gerakan petinju Filipina Manny Pacquiao mengkonter brondongan pukulan lawannya. Pacquiao keluar dari kurungan Margarito dengan gerakan tubuh yang lincah sembari tetap melontarkan jab-straight ke wajah lawan, sehingga wajah petinju Meksiko tersebut babak belur di akhir pertandingan. Bahkan dia harus dibawa ke rumah sakit dan dirawat secara intensif karena orbital bone atau tulang penyangga bola matanya cedera berat. Nah, kelincahan Gayus dalam menghadapi tuntutan hukum, termasuk keluar dari rutan untuk nonton tenis, tidak jauh beda. Sambil keluar dari setiap kurungan, dia melontarkan ratusan juta rupiah, bahkan miliaran sejak kejahatannya terungkap, membuat wajah hukum kita juga babak belur,'' ujar Lonjong.

''Mencengangkan! Dicurigai ada ribuan pegawai pajak model Gayus, meski belum terungkap. Kalau benar Gayus memiliki rekening bank sebesar Rp 25 miliar dan semuanya memiliki watak sepertinya, maka mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris berpendapat, Rp 80 triliun uang negara akan lenyap masuk kantong mereka. Bila jumlah pegawai pajak di Indonesia sebanyak 32.000 orang dan sepuluh persen perilakunya idem ditto Gayus, maka perhitungannya, 10% x 32.000 x Rp 25 miliar,'' tutur Bagia.

''Angka yang fantastik! Mudah-mudahan itu cuma perkiraan Pak Fahmi, bukan kenyataan! Kalau benar-benar seperti hitungan mantan menteri itu dan ulah mereka seperti Gayus ketika kecurangannya terungkap, negeri ini akan berantakan,'' tukas Angker.

''Jangankan ribuan, menyaksikan ulah seorang Gayus saja, negeri ini gempar seperti mengalami tsunami. Jerat-jerat hukum berhasil dikoyaknya dengan merusak mentalitas aparatnya lewat suap dan sogok. Pun perpecahan antara komponen bangsa nyaris terjadi, karena kasus Gayus digiring ke ranah politik. Seorang ketua parpol besar sempat digunjingkan berperan meloloskan kepergiannya ke Bali dan bertemu dengannya di suatu tempat di pulau ini. Itu dikaitkan dengan masalah pajak di mana ketua parpol yang juga pengusaha kondang di Tanah Air tersebut diisukan ikut dalam ratusan pengusaha yang menyuap Gayus demi keringanan pajak. Tentu saja, bukan hanya sang ketua, hampir semua elite parpol tersebut berang. Mereka menganggap Gayus sebagai alat yang sengaja dicipta pihak-pihak tertentu untuk merusak citra ketua dan parpol mereka, terutama buat kepentingan Pemilu 2014. Syukur, gayung tak bersambut dan perang tuding tak terjadi. Menyimak efek perbuatannya, Gayus, bagiku, jauh lebih hebat dari Pacquiao. Sekali gayus banyak pihak terjengkang, hahaha,'' gelak Rubag. balipos.com

Lucu: Foto Celana Renang Tim Polo Singapura Motif Bulan Sabit Di Tempat Yang Pas Anunya.

Gayus Vs Pacquiao, Pemenang Gayus Vs Pacquiao Pacman, Pukulan Gayus Lebih Kuat Dibanding Pac-Man, Mafia Pajak Indonesia, 80 Triliun Dimakan Mafia Pajak, Foto Wig Gayus, Jumlah Uang Gayus Sebenarnya, Plesetan Gayus, Kumpulan Cerita Humor Gayus, Siapa Orang Dibalik Gayus Tambunan

No comments:

Post a Comment