Wednesday, October 7, 2009

PASIEN PENDERITA DIABETES Sebaiknya Hindari Konsumsi ANTIOKSIDAN: Penyebab Terbentuknya Resistensi Insulin Tanda Awal Diabetes!

Foto Gambar Pasien Diabetes Hindari Antioksidan Penyebab Terbentuknya Resistensi Insulin Tanda Awal Diabetes
Pasien penderita diabetes sebaiknya menghindari asupan antioksidan karena berdasarkan penelitian merupakan penyebab terbentuknya resistensi insulin yang merupakan tanda awal diabetes.

Penghentian konsumsi suplemen anti oksidan ini dikarenakan sifat stress oksidatif justru mempercepat perkembangan beberapa penyakit, termasuk diabetes tipe 2. Hal ini cukup menarik karena yang kita ketahui selama ini adalah antioksidan baik untuk tubuh dan tidak memiliki pantangan bagi penderita sakit tertentu. Hampir semua dokter menyarankan untuk mengkonsumsinya.

Melihat kenyataan di atas, cepat atau lambat memang sebaiknya kita mulai untuk menjalankan pola hidup sehat dan teratur serta rutin berolah raga. Apalagi telah ditemukan bahwa pola gaya hidup modern yang kurang sehat menjadi penyebab utama timbulnya sakit kanker. Tidak ada aksi yang lebih baik untuk menanggulangi penyakit selain aksi preventif. Asupan suplemen dan obat sebagai tindakan kuratif ternyata memiliki efek samping dan tidak selamanya baik untuk tubuh kita.

Artikel tentang larangan mengkonsumsi antioksidan bagi penderita diabetes berikut ini menarik untuk disimak lebih lanjut.

Antioksidan Tingkatkan Risiko Diabetes

Bila Anda termasuk dalam penderita diabetes tipe 2 tahap awal, sebaiknya hindari mengonsumsi antioksidan. Pasalnya, antioksidan justru mempercepat terjadinya diabetes.

Zat antioksidan selama ini disebut bermanfaat untuk melindungi atau mencegah sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan mencegah kerusakan sel dengan menyerang partikel yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) yang merupakan oksidan yang sangat reaktif dan memiliki aktivitas yang berbeda-beda.

Stres oksidatif terjadi bila keseimbangan terganggu dimana jumlah ROS sangat meningkat karena kapasitas sistem antioksidan tubuh sangat menurun. Stres oksidatif tadi diketahui dapat mempercepat perkembangan beberapa penyakit, termasuk diabetes tipe 2.

Dalam risetnya, Tony Tiganis dari Monash University, Australia, meneliti dampak dari stres oksidatif pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak selama 12 minggu. Satu grup tikus dibuat agar kekurangan enzim Gpxl yang berguna untuk melawan stres oksidatif.

Para peneliti menemukan bahwa kekurangan enzim tersebut menyebabkan terbentuknya resistensi insulin, yang merupakan tanda awal terjadinya diabetes. Namun saat tikus tersebut diberi antioksidan, mereka malah menjadi diabetes.

Menurut Tiganis, cara kerja stres oksidatif bukanlah merusak tubuh namun mencegah enzim yang merusak kemampuan tubuh menggunakan insulin pada awal terjadinya diabetes. Dan antioksidan diperkirakan mengganggu mekanisme perlindungan tersebut.

Kendati penelitian ini baru sebatas pada tikus percobaan dan bukan pada manusia, namun Tiganis mengatakan bahwa sudah ada beberapa studi yang menyebutkan antioksidan tidak melindungi tubuh dari penyakit diabetes. "Bila tak ingin kena diabetes, saran saya adalah memiliki pola makan sehat dan olahraga, bukan mengonsumsi suplemen antioksidan," katanya.

No comments:

Post a Comment