Sunday, October 4, 2009

ETIKA Memakai Atau Menggunakan PONSEL HANDPHONE Secara Baik Dan Benar: Minimalisasi Dampak Negatif Teknologi Informasi!

Foto Etika Pakai Guna P onsel Gambar Handphone Baik Benar Minimalisasi Dampak Negatif Teknologi Informasi
Tahukah Anda etika memakai ponsel atau handphone yang baik dan benar? Pertanyaan ini sudah seharusnya diajukan kepada setiap pemakai HP karena semakin lama kita menyadari bahwa seringkali kita merasa terganggu oleh dering ringtone di saat yang tidak tepat atau percakapan via ponsel yang dilakukan di waktu dan tempat yang salah.

Saya yakin beberapa di antara Anda pernah merasa jengkel saat sedang khusuk beribadah terdengar ringtone lagu Saykoji Online atau Tak Gendong Mbah Surip menggema kencang dari handphone seseorang. Atau sedang besemangat mendengarkan seminar, rekan di sebelah Anda malah asyik ngobrol pake HP dan suaranya tidak kalah bersemangat dengan yang ngasih seminar. Bete ga sih!

Silahkan menggerutu dalam hati, tetapi saya sarankan untuk interospeksi diri sebelum menilai orang lain! Jangan-jangan tidak sekali dua kali kita melakukan hal yang sama dan memasang wajah tak berdosa saat ditegur atau dipelototin orang lain :)

Nah sebaiknya kode etik menggunakan handphone ponsel yang baik dan benar ini dibaca baik-baik dan diaplikasikan sehingga dampak negatif perkembangan teknologi informasi dapat ditekan seminimal mungkin. Ehm nyambung ga sih...

Jangan Sampai Lupa Etiket Berponsel

KOMPAS.com - Akhir September lalu Hugh Jackman tampil dalam teater Broadway dalam lakon A Steady Rain. Ketika ia tengah hangat beradu dialog dengan sesama pemain, tiba-tiba dari arah penonton terdengar bunyi ponsel yang keras. Saking kerasnya, hingga seluruh orang di dalam teater mendengarnya, termasuk para aktor di panggung. Sontak Hugh Jackman berhenti akting dan berdiri menghadap penonton dan berkata, “Ayo, diangkat saja teleponnya, dijawab dulu. Kami bisa menunggu. Saya akan berhenti hingga Anda selesai bicara. Ayo, diangkat saja.”

Setelah beberapa saat, akhirnya seorang remaja menjawab telepon itu dengan malu-malu sambil ditatap oleh ratusan pengunjung teater. Insiden ini tercatat dalam berita di situs Shine.

Saat ini ponsel pintar makin memungkinkan seseorang untuk chatting dengan harga murah, kapan saja, di mana saja. Sayangnya, kemudahan teknologi ini tak membuat semua orang bisa menempatkan diri kapan dan bagaimana harus memanfaatkannya. Tak jarang, seperti cerita di atas tadi, seseorang jadi terlihat tidak punya sopan-santun bagaimana menggunakan ponsel. Meskipun hal ini seharusnya sudah Anda ketahui sejak dulu, mari kita lihat kembali bagaimana etiket menggunakan ponsel sehari-hari.

1. Setiap kali akan menonton sebuah pertunjukan (entah nonton film atau nonton teater), biasanya sudah diumumkan peringatan untuk menonaktifkan ponsel. Bayangkan, Anda sudah membayar tiket pertunjukan dengan harga yang mahal, tetapi yang bisa Anda dengar hanya penonton lain yang sibuk ngobrol di telepon dengan suara lantang. Bukankah hal ini amat mengganggu?

Maka, jika tak ingin mematikan ponsel, aturlah dalam keadaan getar atau mode silent (sunyi). Saat ini semua ponsel dilengkapi dengan mode ini. Jangan pernah lupa peraturan ini jika tak ingin mendapat pandangan sinis dari orang-orang di sekitar tempat duduk Anda. Kalau memang amat penting dan mendesak, akan lebih sopan jika Anda menjawab telepon masuk di luar ruangan; tentu ketika Anda mengetahui telepon masuk tersebut melalui mode getarnya. Sebaliknya, Anda berhak untuk mengingatkan orang yang mengganggu di dalam bioskop karena ponselnya.

2. Beberapa hari lalu, pemerintah Amerika Serikat sampai-sampai mengeluarkan larangan keras bagi para pengendara mobil. Peraturan ini berisi larangan untuk mengetik SMS sambil mengemudi. Ini sudah bukan lagi masalah etiket di Amerika, tapi menyangkut masalah hukum. Di Indonesia? Masih belum ada kesadaran semacam ini. Saat ini pengemudi kendaraan (mobil dan motor!) bukan hanya menelepon sambil mengemudi, tetapi juga mengetik SMS. Tidakkah ini adalah tindakan gegabah, mengganggu, sekaligus membahayakan orang lain? Setidaknya satu kali per hari Kompas.com mendapati mobil yang jalannya oleng, dan ternyata si pengemudi sedang mengetik SMS (atau sedang chatting). Jika memang amat penting, mengapa tidak meminggirkan kendaraanya dulu agar lebih aman?

Menurut The New York Times, Exxon Mobil mengadakan survei mengenai hal ini. Survei tersebut mempertanyakan apakah dengan menunda SMS atau menelepon saat sedang mengendarai mobil, produktivitas perusahaannya bisa menurun? Hasilnya, tidak sama sekali.

Oh, ya, bukan hal yang salah pula jika Anda menegur pengemudi taksi yang Anda tumpangi dengan seenaknya menjawab atau mengetik SMS kala mengemudi.

3. Perhatikan pula intonasi Anda saat menjawab telepon. Anda tak pernah tahu seberapa besar tingkat suara Anda jika tak menjadi orang kedua yang mendengar suara Anda. Perkirakan pula intonasi Anda ketika sedang menjawab telepon di ruang publik atau di angkutan umum. Tak jarang kita menemukan orang yang mengangkat telepon dengan berteriak-teriak. Aduh, mengganggu sekali!

4. Oprah Winfrey bahkan menggelar tanya-jawab etiket mengenai penggunaan ponsel, berikut beberapa hasilnya;
* Apa yang harus dilakukan ketika kita sedang rapat dengan seseorang tapi Anda khawatir dengan anak yang sakit di rumah atau ada masalah di kantor?

Dalam keadaan ini, sebelum menjawab telepon disarankan untuk minta izin dulu dengan teman rapat Anda dan sebutkan alasannya agar mereka mengerti. Jangan berpikir bahwa dengan sembunyi-sembunyi mengirim SMS adalah sopan; justru sebaliknya. Seharusnya Anda katakan urgensinya sehingga si teman tidak menganggap Anda sombong atau tidak sopan.

* Bagaimana jika kita hanya ingin mengecek siapa yang mengirim e-mail atau memanggil melalui instant messenger saat sedang makan malam dengan teman atau pasangan?

Untuk yang satu ini, memang tidak bisa ditolerir. Jika memang tak terlalu genting, tak bisakah hal itu menunggu? Atau jika Anda memang sedang menunggu seseorang untuk membalas telepon atau SMS, mintalah izin ke toilet sebentar, tapi bukan berarti Anda bisa ke toilet sesering mungkin. Anda hanya akan membuat teman atau pasangan merasa kurang penting atau membosankan ketika Anda terus-terusan berkutat dengan telepon. Jika memang ia hanya menghabiskan waktu Anda, akhiri saja pertemuan itu dengan alasan yang masuk akal dan tidak menyakiti hatinya.

Pernahkah Anda mendapati seseorang yang belum tahu kapan dan bagaimana cara terbaik untuk menggunakan ponsel agar tidak mengganggu orang lain?

No comments:

Post a Comment