Tuesday, January 5, 2010

RAMALAN TAHUN 2010 Versi Majalah Newsweek Bikin GERAH Hugo Chavez! MENGAPA? Ini BUKAN Ramalan 2010 MAMA LAUREN Lho! YANG BENER?

Foto RAMALAN TAHUN 2010 Versi Majalah Newsweek BUKAN Ramalan Terbaru 2010 Gambar MAMA LAUREN
Ada-ada aja ya! Dikabarkan ramalan tahun 2010 versi majalah Newsweek membuat marah Hugo Chavez sang Presiden Venezuela. Sebenarnya apa sih isi ramalan 2010 Newsweek? Bukankah yang namanya ramalan atau prediksi belum tentu terjadi ya :) Artikel yang cukup menarik untuk disimak apalagi dilanjutkan dengan membaca posting sebelumnya ramalan terbaru paranormal 2010 Permadi bukan Mama Lauren.

Presiden Venezuela Hugo Chavez mengecam majalah Newsweek yang memprediksikan bahwa dirinya akan digulingkan oleh kudeta militer.

Dalam sebuah pidato tahun baru panjang yang disiarkan oleh televisi, Chavez – yang mengambil alih posisi Castro sebagai kritikus AS nomor satu di kawasan Amerika Latin – menyebut Newsweek sebagai "majalah milik kekaisaran".

Wah tampaknya si bos marah besar nih. Sebaiknya lanjut disimak ramalan terbaru 2010 bukan versi Mama Lauren tapi punya si majalah dunia NewsWeek.

“(Majalah itu) berisi kebencian dan keinginan dari kaum imperialis. Dana dalam jumlah besar, surat kabar besar, serta stasiun televisi dari kaum borjuis global,” kata Chavez.

Newsweek menambahkan “ramalannya” dengan prediksi bahwa sang mentor, Fidel Castro, akan tutup usia pada tahun 2010 mendatang. “Fidel Castro telah digerogoti penyakit selama bertahun-tahun, dan 2010 tampaknya akan menjadi tahun terakhir Castro menghela nafas di dunia ini,” tulis Newsweek.

Chavez, yang amat jarang menyampaikan pidato tanpa meneriakkan seruan “Viva!” mengatakan bahwa dirinya sempat bergurau dengan presiden Kuba yang juga merupakan adik Fidel Castro, Raul Castro mengenai masalah kesehatan sang mantan penguasa.

“Saya bilang kepada Raul, pria ini (Fidel) akan menguburmu, diriku dan kita semua,” ujar Chavez dilansir dari situs Foxnewes. Rakyat Merdeka. Update Ramalan Tahun 2010 Versi Newsweek bukan punya Mama Laurent atau Permadi.

No comments:

Post a Comment