Tak ada relativitas dalam kamus muslim paranoid, yang ada hanya pihak yang benar atau pihak yang kafir. Kebenaran itu mutlak, tidak bisa tercampur dengan kekafiran, bahkan untuk hal paling sepele pun, seperti mengucapkan selamat hari raya agama lain. Diluar mereka, halal darahnya tumpah. pasti, tidak ada alibi untuk itu.
Tapi ada satu masalah, betapapun baik moralnya, bagaimanapun solehnya, setiap orang muslim paranoid pasti tertangkap basah bekolaborasi menolong perusahaan kafir. pasti, tidak ada alibi untuk itu.
Mereka mengumandangkan azan dengan loudspeaker kafir, membaca al qur'an yang dicetak diatas kertas dari pabrik kafir, membayar sedekah dengan mata uang cetakan pemerintah kafir, naik haji dengan pesawat made in kafir, masih sangat banyak lagi. Apa sebabnya? karena kafir punya otak dan akalnya berfungsi.
Bukan mendramatisir, tapi saya mencurigai motif psikologis orang seperti ini, secara historis berasal dari silsilah kaum yang pernah terlibat dalam aksi pertumpahan darah, kebencian dan dendam kesumat, melebihi apa yang dilakukan para diktator ataupun perusahaan kapitalis itu.
No comments:
Post a Comment