Monday, October 17, 2011

Zig-Zag Propaganda Presiden RI



Republik Indonezilla, digambarkan sebagai sebuah pulau indah dan romantik, laguna tropis ditengah pasifik sebelah utara indonesia. Negara kecil yang memperoleh kemerdekaannya setelah mencaplok perbatasan lewat suatu operasi subversi, yang didalangi seorang jendral, Indonezilla Kanibal Kamacho, dan sekaligus mengabadikan namanya sebagai simbol republik.


Sebelum terjadinya revolusi, pulau itu dikenal sebagai sarang bajak laut, penyelundup dan mucikari, disamping fakta bahwa disana juga menetap nelayan, petani pisang dan sedikit mariyuana. Namun setelah lima tahun dibawah rezim Indonezilla, benih-benih sebuah negara yang matang, belum nampak sama sekali. Bahkan kelumpuhan ekonomi menjalar keseluruh pulau ketika pabrik-pabrik penggilingan dan kendaraan tidak dapat berjalan akibat tiadanya bahan bakar, sehingga sepertiga cadangan minyak militer disubsidi silang untuk kepentingan umum. Maklum, untuk reorganisasi pemerintahan, sang Jendral harus mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk memburu, mengadili dan mengeksekusi para pembangkang dalam kabinetnya. Tak jarang, Jendral ini harus keluar masuk belantara, menempuh bahaya demi mengejar cita-cita, menegakkan palang pintu pasifik Indonezilla Raya.

Menurut kasak-kusuk dan spekulasi pengamat timur jauh, Jendral Indonezilla Kanibal Kamacho dikenal sebagai sosok yang agak aneh, mudah berubah pendirian, tak berdisiplin dan sering bertindak tidak masuk akal. Tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa dia seorang oportunis kawakan, hingga dalam beberapa kali gerakan makar untuk mencopot posisinya sebagai penguasa tunggal, akhirnya kandas, meski harus ditebus dengan ekonomi porak poranda.

Melihat sepak terjangnya sepanjang karir militer, dan potensinya yang mampu mempengaruhi stabilitas kawasan, beberapa negara ASEAN bersekongkol untuk menumbangkan rezim Indonezilla, tentu saja dengan mengandalkan koboi-koboi Washington. Setelah lima tahun berjuang menghadapi embargo, ternyata rezim masih mampu bertahan berkat kepiawaian tangan-tangan penyelundup yang mengendalikan moneter dari pasar gelap. 

Dalam sejarah, Pentagon selalu curiga dan takut pada apa saja yang tidak mereka kuasai secara mutlak. Kenyelenehan Indonezilla mencemooh Obama didepan umum membangkitkan momok gaya neo Fidel Castro dikawasan Asia Pasifik. Maka mereka mencoba rujuk dan menunjuk duta besar baru anggota CIA, untuk meneliti sendiri situasi Indonezilla. Pentagon takut kalau-kalau tindakan liar Indonezilla yang tak terduga-duga akan menyeret Rusia kedalam suatu front permusuhan baru dengan Amerika. Dan itu akan sangat merugikan. Celakanya penemuan mereka kali ini bahkan lebih mengecilkan harapan...

(BERSAMBUNG...)

No comments:

Post a Comment