Tuesday, October 4, 2011

Patut Dicurigai, Mengapa si Erianto Anas Suka Yanni dan Enigma?


Terus terang tulisan ini sebenarnya terlalu seram untuk saya angkat, karena ada sesuatu dibalik profil user Blogernas yang barangkali sangat sepele, dan nggak penting banget untuk diperhatikan orang kebanyakan. Lazimnya, orang bisa saja asal tulis pada saat mengisi form profil blogger, tak ada hal serius disana, artinya kita mau bohong pun tak akan berdosa, jadi ngapain kita serius-serius amat disitu.

Entah karena terlalu lugu, atau malah fanatik, seseorang bisa saja mengungkapkan karakter aslinya pada suatu tempat yang tidak disangka orang. Dan bagi orang yang memiliki kepekaan dan kecenderungan investigatif, ini bisa menjadi kunci atau suatu petunjuk, suatu jejak, untuk memata-matai privasi, menjebak, menghack, atau bahkan menghabisi nyawa seseorang. Cukup sekian intro dari episode horor kehidupan Erianto Anas, mari kita bahas kisah misteri ini...

Pernahkah anda mendengar nama Yanni dan Enigma? minimal bagi anda yang berusia remaja di tahun 90'an, masa ketika dua musisi itu berkiprah dibelantika musik, barangkali pernah mendengar lagu Santorini dan Nightingale dari Yanni, atau Sadness dan Return to Innocence dari Enigma. Kedua musisi mengusung genre New Age orkestral. Musik mereka terlalu rumit, misterius dan kurang ngepop bagi telinga orang Indonesia, mungkin. Sehingga penggemarnya adalah kalangan terbatas, biasanya orang yang menyukai kesendirian, kutu buku, pelamun, pemikir, atau bahkan maniak dan pembunuh berantai, nah !!

Barangkali kalau Erianto Anas menuliskan salah satu saja diprofilnya, Yani saja atau Enigma saja, saya tidak akan curiga, karena bisa saja motifnya ngeyel asal tulis. Tapi karena dia menuliskan keduanya, saya berani berspekulasi bahwa dia serius dan sadar dengan yang dia tulis. Jujur saja saya juga fans Yanni dan Enigma, tapi entahlah, ada suatu soul, bisikan jiwa, bahwa untuk fans Yanni - Enigma biasanya menjaga roh kemisteriusan, Anonymous tertutup rapat, haram mau secara sembrono tampil didepan publik, begitulah bisikan universal bagi yang menghayati alunan musik mereka.


Fakta bahwa Erianto Anas memahatkan Yanni-Enigma di profil blognya, sementara dia tampil begitu slebor didunia maya, dengan tanpa curiga sedikitpun bahwa orang bakal mengintip celananya, ini sangat lucu sekali. Ibarat perawan desa alim lugu yang menari striptis sendirian dibalik pintu kamar terkunci, tapi tidak sadar ada kamera cctv dibalik cermin kamarnya. Oh Erianto Anas, anda ternyata juga seorang melankolis klinis introvert didunia nyata, tapi di Blogernas, anda seolah-olah banteng mengamuk tampil mendikte. 

Yang lebih aneh lagi, kenapa saya berani dan lancang menjustifikasi dia orangnya persis kayak gitu? apa saya punya bukti otentik? apa saya sakit jiwa? apa saya idiot? ini rahasia, cuma anonim yang mampu menebak motif saya.

No comments:

Post a Comment