VIVAnews - Suasana libur Idul Fitri atau Lebaran menjadi pasar tersendiri bagi perfilman nasional. Seperti yang terjadi tahun ini. Menjelang lebaran, setidaknya ada lima film nasional yang diputar di bioskop Indonesia.
Meski demikian, Anda tak perlu bingung menentukan film apa yang akan ditonton saat Lebaran nanti. Sebab kelima film ini punya ciri khas masing-masing. Berikut kelima film nasional yang diputar menjelang Lebaran:
1. 'Tendangan Dari Langit'
Berkisah tentang Wahyu (Yosie Kristanto), anak SMA Desa Langitan yang biasa-biasa saja tapi berbakat luar biasa ketika kakinya menggiring bola. Kisah Wahyu kemudian digiring hingga bertemu sosok idolanya, Irfan Bachdim.
Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Memang, ini debut pertama sutradara andal itu di film olahraga. Namun dengan sentuhan dramatik khas Hanung ditambah pemandangan lereng Bromo yang memanjakan mata, film ini layak untuk ditonton.
Film 'Tendangan Dari Langit' juga dibintangi sejumlah aktor yang sudah tidak asing lagi, seperti Sudjiwo Tejo, Agus Kuncoro, Tarzan, Toro Margens, Yati Surachman, Joshua Suherman, Giorgino Abraham dan Jordi Onsu. Namun di sisi lain, film ini merupakan penampilan perdana pesepakbola Irfan Bachdim, Kim Kurniawan, Bima Sakti dan pelatih Timo Scheunemann.
Euforia sepakbola terasa seiring dengan perjuangan Wahyu menggapai impiannya. Penasaran dengan kisahnya? Sebelum menonton filmnya, ada baiknya jika Anda membaca resensinya di sini.
2. 'Get Married 3'
Dua sekuel sebelumnya yang pernah digarap Hanung Bramantyo terbukti menarik perhatian masyarakat. Bagaimana dengan sekuel ketiganya kali ini? Meski posisi sutradara kini disandang oleh Monty Tiwa, namun 'Get Married 3' ternyata tak kehilangan keriuhannya.
Film ini makin kocak, lucu dan konyol, lengkap dengan beberapa tokoh baru di dalamnya seperti Nyai (Ratna Riantiarno) dan tokoh Rendy, suami Mae (Nirina Zubir), yang kini diperankan oleh Fedi Nuril. Dengan sentilan di sana-sini, film ini makin semarak karena hadirnya beberapa bintang papan atas seperti Titi DJ, Dwi Sasono dan Hanung Bramantyo yang ikut 'mampir'.
Film yang menceritakan persahabatan Mae dengan ketiga sahabatnya, Guntoro (Desta), Eman (Aming) dan Beni (Ringgo) ini tentu makin kompleks dan menggelitik. Sebelum menyaksikan di bioskop, jangan lupa baca resensi lengkapnya di sini.
3. '5 Elang'
Sekelompok anak beda latar belakang mengikuti perkemahan kepramukaan. Bocah-bocah kecil ini tak seluruhnya mencintai Pramuka, ada yang asal ikut demi cewek yang ditaksir, ada pula yang pura-pura ikut agar bisa menyelinap untuk mengikuti hobinya bermain RC.
Namun siapa sangka lima bocah kelompok Elang ini justru harus melewati berbagai petualangan seru saat Pramuka. Film ini disutradarai Rudi Soedjarwo, sementara skenarionya ditulis oleh Salman Aristo. Kelima 'Elang' diperankan oleh Christoffer Nelwan, Iqbal D Ramadhan, Teuku Rizky, Bastian Bintang dan Monica Sayangbati. Jangan lupa ajak serta buah hati Anda untuk menonton film ini, karena film ini cocok untuk ditonton si kecil. Resensi film '5 Elang' selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. 'Di Bawah Lindungan Ka'bah'
Film yang berlatar belakang Sumatera Barat tahun 1920-an ini diangkat dari novel terkenal karya Buya Hamka. Film yang disutradarai oleh Hanny R Saputra ini berkisah tentang kisah persahabatan Zainab (Laudya C Bella) dan Hamid (Herjunot Ali) yang kemudian tumbuh menjadi cinta.
Namun keduanya sadar, tingkat sosial yang begitu jauh membuat mereka tak bisa bersatu. Mereka berbagi impian yang sama, yaitu menunaikan ibadah haji di Mekah dan tiap manusia bebas untuk mencintai dan dicintai.
Meski menghabiskan biaya Rp25 miliar, namun ada beberapa hal yang membuat film ini terasa kurang pas. Seperti batik yang dipakai beberapa pemain pria, maupun penggarapan iklan yang masih perlu diperhalus. Tapi kekuatan akting sang senior Yenny Rachman (setelah vakum 15 tahun) cukup menjadi magnet di film ini.
5. 'Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap'
Seorang pemuda desa dengan dialek Sunda, Asep (Andhika Pratama) jatuh cinta pada model cantik asal Ibukota, Farah (Donita). Asep yang terlanjur cinta lantas pergi ke kota mencari sang model meskipun dilarang oleh ibunya. Berhasilkah Asep menemukan Farah?
Melirik judulnya, memang hampir mirip dengan film yang tenar tahun 1980-an yang dibintangi Lidya Kandau dan Deddy Mizwar yaitu 'Kejarlah Daku Kau Kutangkap'. Namun film ini benar-benar berbeda dengan pendahulunya, meskipun Lidya Kandau ikut berperan disini sebagai ibu Asep. Untuk ukuran film komedi, film ini terasa sedikit kurang 'menggigit'. Meskipun begitu, jika diteliti dengan baik, beberapa dialog cukup mengena di hati.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment