Wednesday, June 1, 2011
Keuangan Yang Maha Esa, Sebuah Konsep ilahi Postmodern
Dinegara Indonezilla yang terkenal materialistis, dasar negara disusun oleh para begawan moneter yang kesohor. berbeda dengan tetangganya indonesia yang terkenal religius, dasar negara disusun pemimpin agama yang bijaksana.
Sebagai dasar negara, Pancasial menjadi doktrin paling keramat di indonezilla, premis dari segala sumber hukum yang ujung-ujungnya duit. Konsep ini bukan lelucon, tapi memang by design dari eksperimen rasional yang sangat panjang. dimulai sejak transisi revolusi industri dulu, dimana waktu itu baru tercipta kelas pekerja, struktur pasar, dan ekonomi kapital.
Founding father Indonezilla mempunyai visi yang jauh dibanding negara tetangga, mereka telah meramalkan bahwa pada saatnya nanti, struktur sosial akan mengalami transisi dari:
- perwakilan menjadi simulasi
- kedalaman dan integritas menjadi permukaan dan batas
- reproduksi menjadi replikasi
- buruh menjadi robot
- pikiran menjadi intelejensi buatan (AI)
- organik menjadi sibernetik
- seks menjadi rekayasa genetik
Segala transisi ini mutlak dibutuhkan Keuangan, UANG! unsur lain tidak ada, dan tidak perlu ribuan halaman kertas penelitian dan tabel untuk membuktikan teori sederhana itu. Singkat, Tiba-tiba dan Keras! itulah semangat yang terkandung didalamnya.
Atas dasar itulah, founding father indonezilla merumuskan sebuah dasar negara: PANCASIAL:
1. Keuangan Yang Maha Esa
2. Keuangan Yang Maha Esa
3. Keuangan Yang Maha Esa
4. Keuangan Yang Maha Esa
5. Keuangan Yang Maha Esa
Kenapa diulang sampai lima kali? karena indonezilla tidak mau repot bikin negara, gitu aja kok repot!
Labels:
filsafat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment