Seorang ayah mengambil foto putrinya di sebuah pusat perbelanjaan di dekat Glasgow, Skotlandia, ia dilarang ke mall dan diancam ponsel kameranya disita untuk kepentingan mencegah terorisme ketika dia menolak untuk menghapus foto.
Hazel, Foxnews.com |
Chris White, (45), dipanggil polisi setelah minggu lalu dia mengambil foto dari Hazel (4), putrinya yang sedang makan es krim di pusat perbelanjaan Braehead. Seorang penjaga keamanan mendekatinya dan memintanya untuk menghapus gambar dan kemudian melarang dia ke mall, laporan Daily Record (10/10/11).
Petugas keamanan mengatakan kepada White yang diduga mengambil foto di pusat perbelanjaan adalah "ilegal" dan keamanan bisa menyita ponsel kamera White di bawah Undang-Undang Pencegahan Terorisme.
"Saya menjelaskan telah mengambil dua foto putri saya makan es krim dan bahwa dia satu-satunya orang di foto, jadi saya tidak melihat masalah apapun," kata White.
"Saya juga mengatakan bahwa saya tidak bersedia untuk menghapus foto dan saya telah upload ke Facebook."
Polisi tiba di tempat kejadian tak lama setelahnya. White mengatakan salah satu petugas polisi "agak mengintimidasi," namun membolehkan dia mengambil ponsel kameranya dengan syarat memberi rincian lengkap, termasuk nama, tempat lahir, usia, status pekerjaan dan alamat.
"Seandainya saya tidak mencoba menjaga rasa hormat dan kepercayaan pada petugas polisi, saya mungkin telah menjalankan hak saya untuk tidak memberikan detail-detail," kata White.
Seorang juru bicara mengatakan keamanan Pusat Belanja Braehead bertindak dengan itikad baik. "Staf Ritel di sebuah kios es krim di Braehead menjadi curiga setelah mereka melihat pembelanja pria mengambil foto seorang anak duduk di counter mereka. Staf mengira pria itu juga telah mengambil foto dari mereka dan. mereka melapor salah satu staf keamanan pusat."
Juru bicara itu mengatakan asisten ritel tidak menyadari bahwa pria dan anak itu punya hubungan. "Seperti kebanyakan pusat perbelanjaan, kami memiliki kebijakan fotografi di mall untuk melindungi privasi para staf dan pembeli," kata juru bicara Braehead dalam sebuah pernyataan.
"Namun, bukan maksud kami untuk melarang anggota keluarga yang tidak bersalah untuk mengambil gambar."
Seorang juru bicara mengatakan pusat perbelanjaan Braehead mengubah kebijakan untuk memungkinkan keluarga dan teman-teman untuk mengambil foto di mall, efektif dengan segera.
"Kami ingin meminta maaf kepada Mr White yang mungkin telah menyebabkan dia dan keluarganya berada marabahaya"
Sementara White telah menyiapkan halaman Facebook dalam menanggapi insiden dan menyerukan orang untuk memboikot pusat perbelanjaan Braehead .
Petugas keamanan mengatakan kepada White yang diduga mengambil foto di pusat perbelanjaan adalah "ilegal" dan keamanan bisa menyita ponsel kamera White di bawah Undang-Undang Pencegahan Terorisme.
"Saya menjelaskan telah mengambil dua foto putri saya makan es krim dan bahwa dia satu-satunya orang di foto, jadi saya tidak melihat masalah apapun," kata White.
"Saya juga mengatakan bahwa saya tidak bersedia untuk menghapus foto dan saya telah upload ke Facebook."
Polisi tiba di tempat kejadian tak lama setelahnya. White mengatakan salah satu petugas polisi "agak mengintimidasi," namun membolehkan dia mengambil ponsel kameranya dengan syarat memberi rincian lengkap, termasuk nama, tempat lahir, usia, status pekerjaan dan alamat.
"Seandainya saya tidak mencoba menjaga rasa hormat dan kepercayaan pada petugas polisi, saya mungkin telah menjalankan hak saya untuk tidak memberikan detail-detail," kata White.
Seorang juru bicara mengatakan keamanan Pusat Belanja Braehead bertindak dengan itikad baik. "Staf Ritel di sebuah kios es krim di Braehead menjadi curiga setelah mereka melihat pembelanja pria mengambil foto seorang anak duduk di counter mereka. Staf mengira pria itu juga telah mengambil foto dari mereka dan. mereka melapor salah satu staf keamanan pusat."
Juru bicara itu mengatakan asisten ritel tidak menyadari bahwa pria dan anak itu punya hubungan. "Seperti kebanyakan pusat perbelanjaan, kami memiliki kebijakan fotografi di mall untuk melindungi privasi para staf dan pembeli," kata juru bicara Braehead dalam sebuah pernyataan.
"Namun, bukan maksud kami untuk melarang anggota keluarga yang tidak bersalah untuk mengambil gambar."
Seorang juru bicara mengatakan pusat perbelanjaan Braehead mengubah kebijakan untuk memungkinkan keluarga dan teman-teman untuk mengambil foto di mall, efektif dengan segera.
"Kami ingin meminta maaf kepada Mr White yang mungkin telah menyebabkan dia dan keluarganya berada marabahaya"
Sementara White telah menyiapkan halaman Facebook dalam menanggapi insiden dan menyerukan orang untuk memboikot pusat perbelanjaan Braehead .
No comments:
Post a Comment