Friday, June 3, 2011

Pecandu Videogame yang Mampu Mengendalikan Mimpi



Seorang maniak, dengan belati terhunus muncul dalam kegelapan, dia berlari kearah anda. Anda berlari secepat mungkin, namun dia semakin mendekat. Anda mencoba mempercepat langkah tapi kaki anda tidak bereaksi. Dalam beberapa detik dia menangkap anda, dan menikamkan belatinya ke punggung... Anda tersentak.



Salah satu skenario paling mencekam didalam mimpi adalah dikejar-kejar, tipe mimpi buruk yang paling umum, dimana anda tidak berdaya, kecuali anda adalah seorang gamer sejati.

Tak jarang kita dengar keluhan para orang tua tentang anaknya yang kecanduan videogame, sekolah terbengkalai, perilaku yang sulit diatur, atau suka berkelahi. Pada dasarnya mereka setengah benar, tapi ada suatu hal yang tak mereka ketahui tentang gamer.




Videogamer menggunakan pengalaman virtual mereka untuk mengendalikan mimpi mereka. Riset tentang hubungan bermain game dan mengontrol mimpi kemungkinan bisa membantu penyembuhan gangguan stres pasca trauma


Riset baru-baru ini dari Grant McEwan University di Alberta menduga pemain videogame yang berpengalaman, lebih mampu lolos dari maniak berpisau dalam mimpi ketimbang mereka yang jarang main game.




Hubungan antara bermain game didunia nyata dan mengontrol dunia mimpi seseorang suatu hari kelak akan menjadi metode terapi untuk pasien gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang mengalami mimpi buruk. Sembilan puluh persen veteran perang menderita Kondisi traumatis yang tersimpan dalam memori atau kilas balik yang intens.

Salah satu paltform game yang berpengaruh adalah genre third-person perspective (tokoh dalam game terlihat utuh), dimana seorang gamer mengontrol seorang avatar, sebuah versi virtual dari pribadi gamer sendiri, yang harus menghadapi situasi horor, melawan monster, zombie, dan maniak dalam jumlah banyak diwaktu yang singkat.




"Para videogamer memiliki kemampuan navigasi dalam realitas virtual, dan itu mereka terjemahkan kedalam mimpi mereka" kata Jayne Gackenbach, yang mewawancarai ratusan gamers dalam riset mereka. Pada tahun 2004 dan 2005, Jayne bersama timnya pernah menginterview 651 videogamer, dan dia menemukan fenomena pengendalian mimpi ini.


Sebuah studi Gackenbach yang diterbitkan tahun 2009, sekitar 400 gamer menjelaskan pengalaman mereka dalam mimpi buruk. Studi itu menunjukkan mereka sering mengalami mimpi buruk dan bisa mengendalikannya seperti didalam game. Beberapa gamer mengungkapkan mimpi buruk mereka terasa menantang adrenalin dan sangat menghibur.

No comments:

Post a Comment