Sunday, June 5, 2011
Hubungan Krisis Global dan Martabak
Seorang laki-laki yang tinggal di tepi jalan dan menjual martabak kurang pendengaran, makanya dia tidak punya radio. Dia punya kesulitan dengan matanya, jadi dia tidak membaca surat kabar atau nonton televisi. Tetapi dia menjual martabak yang lezat. Dia memasang tanda di pinggir jalan untuk mengiklankannya. Dia berdiri ditepi jalan dan berseru, "beli martabak, pak?" dan orang-orang membeli martabak yang dijualnya. Dia meningkatkan pesanan mentega dan susu. Dia membeli kompor yang lebih besar untuk mengurus dagangannya.
Akhirnya anak laki-lakinya pulang dari perguruan tinggi untuk membantunya. Tetapi kemudian sesuatu terjadi. "Ayah, tidakkah ayah mendengarkan radio?" anaknya bertanya. "Tidakkah ayah membaca surat kabar atau nonton TV? krisis global sedang berlangsung. Situasi di Amerika mengerikan, situasi Indonesia lebih buruk lagi."
Maka si Ayah mengurangi pesanan mentega dan susu, menurunkan papan iklan dan tidak lagi mau repot-repot berdiri di tepi jalan untuk menjual martabak. Tak dapat disangkal, penjualannya langsung anjlok dalam sekejap mata.
"Kau benar, Nak," kata si Ayah kepada anaknya. "Kita sedang berada di tengah-tengah krisis global."
Labels:
Komedi Putar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment